Jumat, 30 September 2011
Apocalypto
Ini adalah salah satu film favoritku. Yupss... Apocalypto. Sebuah film Amerika tahun 2006 yang berdurasi 140 menit ini disutradarai oleh Mel Gibson dan dibintangi oleh seorang aktor, musisi, penari dan seniman yang lahir di Belton -Texas- 29 tahun silam, Rudy Youngblood. Film yang berlatar di semenanjung Yucatan, Mexico ini bercerita tentang perjalanan salah seorang dari suku Maya yang kabur dari ritual pengorbanan manusia dan menyelamatkan keluarganya dari serangan suku Maya yang lain.
Bangsa Maya dikenal sebagai bangsa yang maju pada saat itu. Mereka telah mengenal sistem penanggalan atau kalender dan memiliki "Kitab Suci" Popol Vuh yang mengenal konsep hari akhir. Mereka juga dikenal sebagai bangsa yang pandai dalam berhitung dan astronomi. Bahkan kalender yang mereka buat jauh lebih akurat dari pada kalender Gregorian yang digunakan saat ini. Kalender yang mereka pakai berdasarkan perhitungan akurasi terhadap matahari, planet, bintang bahkan galaksi.
Bagian awal menceritakan kehidupan Jaguar Paw (diperankan oleh Rudy Youngblood) dan bangsa Maya lainnya yang penuh kedamaian, tiba-tiba berubah. Kehidupan bangsa Maya yang selaras dengan alam menjadi bencana, ketika dengan penuh kebiadaban mereka diserbu dan dibantai. Sambil menyembunyikan anak dan istrinya yang hamil dari pemabantaian, Jaguar Paw tergerak untuk melawan bersama dengan masyarakat Maya lainnya. Kegigihan dan perlawanan Jaguar Paw ini digambarkan oleh Mel Gibson seolah menjadi simbol terhadap cinta, keberanian dan kehilangan, sekaligus penebusan dosa bagi bangsa Maya.
Dan bagian dari film ini yang menurutku paling 'brutal' adalah ketika Jaguar Paw dan masyarakat Maya digiring ke piramid raksasa Maya untuk di korbankan kepada Sang Dewa Matahari. Satu-persatu dibunuh; kepala mereka dipenggal, jantung mereka dicabut, dan tubuh mereka dilemparkan ke anak tangga. Giliran Paw pun datang. Namun, beruntung pada saat yang bersamaan terjadi gerhana matahari total sehingga langit gelap untuk sementara. Para pemimpin Maya menganggap Sang Dewa sudah puas dengan pengorbanan yang telah mereka lakukan. Namun, Paw dengan beberapa orang yang masih tersisa, tidak dibebaskan begitu saja. Mereka dijadikan ajang permainan. Para tawanan disuruh berlari menuju hutan, sementara para prajurit membidik mereka dengan berbagai macam senjata. Semuanya mati karena tidak berhasil menghindar, kecuali Paw. Paw terluka, namun berhasil lolos dan lari menuju desanya.
Film ini seolah mengajak kita menjadi saksi atas rekonstruksi dari kehidupan suku bangsa Maya yang penuh misteri. Menuntun kita kembali ke masa ketika sebuah keberadaan suatu bangsa yang pernah menguasai wilayah Amerika ini. Film dengan anggaran mencapai AS$40 juta benar-benar telah berhasil menyentuh sisi emosional dan spiritualku, Apocalypto begitu menggigit. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana jika aku hidup di dunia itu... Mengerikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar