Demi Allaah... baru kali ini aku nervous sampe bolak-balik toilet. Mungkin toiletnya juga eneg kali ya, pas ada yang masuk, muka ku lagi muka ku lagii... Hehehee... Dan sampai detik ini, aku juga masih bingung mau ngomong apa. Nano-nano pokoknya, seneng campur grogi....
Seminggu yang lalu, pacarku -via chat fb- "Tanggal 20 (Sept) besok, Aba mau ke rumah. Siap-siap ya." Deg... Ada perlu apa? tanyaku dalam hati, sekedar silaturahmi atau.... "Ya, mau ngelamar." Responku waktu itu cuma, "Yang bener? Srius?" Bukan karena kaget yang gak percaya, tapi meyakinkan benar tidaknya karena sebelumnya dia pernah bilang demikian, tapi selalu gagal / gak jadi. Menjadi hal yang mungkin sangat wajar jika ketika dia bilang seperti itu aku tidak menunjukkan sikap yang wow, takjub senang bukan kepalang tapi justru was-was.
Dan tiba-tiba, malam Jum'at (lupa jam berapa), dia telpon. "Keluarga berangkat Jum'at malem -tanggal 23-, ba'da isya." What?! Paginya, aku langsung kasih tau keluargaku. Dan 'ya', acara hari itu semua gatot alias gagal total. Ibu dan kakakku langsung pergi belanja, sementara aku, masih bingung aja. Ini serius?! haha... Aku mimpi ya?! Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus melintas di benakku. Masih ada perasaan 'takut' batal datang (lagi), mengingat memang jarak Jakarta-Magelang yang kita tahu tidak bisa ditempuh hanya dengan 2-3 jam perjalanan saja. Belum lagi, dari awal yang menjadi permasalahan adalah kesehatan calon mertuaku. Sampai akhirnya, dia telpon, "Yang kesana; Aba, Umi, Kaka ipar, adek dan sopir. Mereka baru aja jalan." Meski kekasih sekaligus calon suamiku tidak ikut serta, aku sudah merasa sedikit lega mendengar kabar itu. Setidaknya, apa yang aku takutkan 'nol'. :*)
Menurut perhitungan pada umumnya, Jakarta-Magelang bisa ditempuh selama 12 jam jadi perkiraan keluargaku, kurang lebih jam 09.00 pagi tamu sudah tiba di rumah. Jam 8 lewat, kakak, "Mereka udah mau masuk daerah Magelang." Langsung dah tu semua mandi, siap-siap. Tapi sampai jam 9 belum juga datang, malah, kakak iparku yang sengaja menunggu di rumahnya di daerah Tegalrejo, telp, "Ini no de' Alfi gak aktif. Kalau tadi bener udah mau masuk Magelang, harusnya ini sudah di sini. Ada nomor lain yang bisa di hubungi?" Langsung, pikirku, 'jangan-jangan nyasar'. Segera ku hubungi calon suamiku yang di Jakarta tapi nomornya tidak aktif, telpon ke rumah, tidak diangkat. Ku coba hubungi juga beberapa saudaranya yang sudah dekat denganku, tak satupun yang 'nyambung'. Aduuuhhh... Sekali lagi ku hubungi de' Alfi. Alhamdulillah nyambung, nomor aktif. "Lagi di Pasar Temanggung kak." Laaaahhh... Tadi katanya udah mau masuk Magelang, kenapa sekarang jadi di Pasar Temanggung?! xixixi... "Mungkin tadi mo masuk Temanggung, dikiranya Temanggung tu udah masuk Magelang." hehehee... Maklum, calon mertuaku ini kan belum tau daerah sini.
Masih juga belum tenang, pikiran kemana-mana. Mana aku nya ke toilet mulu -pipis-. Ibukku, juga saudara-saudaraku, "Ke kamar mandi mulu dari tadi?!" Heran. "Nervous." hehe.... Handphone berbunyi, kakak ipar, "Udah di rumah kakak, lagi pada mandi, sekalian sholat dzuhur." Jam 13.00 -kurang satu menit- rombongan berangkat dari tempat kakak ipar. Sekitar 20 menit berikutnya, aku -juga keluargaku- sudah bertatap muka, salaman dengan calon mertuaku. Dag dig dug... 'Ah.. Ini kenapa, detak jantung makin kenceng aja.'
Alhamdulillaah, acara hari ini berjalan lancar....
Seminggu yang lalu, pacarku -via chat fb- "Tanggal 20 (Sept) besok, Aba mau ke rumah. Siap-siap ya." Deg... Ada perlu apa? tanyaku dalam hati, sekedar silaturahmi atau.... "Ya, mau ngelamar." Responku waktu itu cuma, "Yang bener? Srius?" Bukan karena kaget yang gak percaya, tapi meyakinkan benar tidaknya karena sebelumnya dia pernah bilang demikian, tapi selalu gagal / gak jadi. Menjadi hal yang mungkin sangat wajar jika ketika dia bilang seperti itu aku tidak menunjukkan sikap yang wow, takjub senang bukan kepalang tapi justru was-was.
Dan tiba-tiba, malam Jum'at (lupa jam berapa), dia telpon. "Keluarga berangkat Jum'at malem -tanggal 23-, ba'da isya." What?! Paginya, aku langsung kasih tau keluargaku. Dan 'ya', acara hari itu semua gatot alias gagal total. Ibu dan kakakku langsung pergi belanja, sementara aku, masih bingung aja. Ini serius?! haha... Aku mimpi ya?! Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus melintas di benakku. Masih ada perasaan 'takut' batal datang (lagi), mengingat memang jarak Jakarta-Magelang yang kita tahu tidak bisa ditempuh hanya dengan 2-3 jam perjalanan saja. Belum lagi, dari awal yang menjadi permasalahan adalah kesehatan calon mertuaku. Sampai akhirnya, dia telpon, "Yang kesana; Aba, Umi, Kaka ipar, adek dan sopir. Mereka baru aja jalan." Meski kekasih sekaligus calon suamiku tidak ikut serta, aku sudah merasa sedikit lega mendengar kabar itu. Setidaknya, apa yang aku takutkan 'nol'. :*)
Menurut perhitungan pada umumnya, Jakarta-Magelang bisa ditempuh selama 12 jam jadi perkiraan keluargaku, kurang lebih jam 09.00 pagi tamu sudah tiba di rumah. Jam 8 lewat, kakak, "Mereka udah mau masuk daerah Magelang." Langsung dah tu semua mandi, siap-siap. Tapi sampai jam 9 belum juga datang, malah, kakak iparku yang sengaja menunggu di rumahnya di daerah Tegalrejo, telp, "Ini no de' Alfi gak aktif. Kalau tadi bener udah mau masuk Magelang, harusnya ini sudah di sini. Ada nomor lain yang bisa di hubungi?" Langsung, pikirku, 'jangan-jangan nyasar'. Segera ku hubungi calon suamiku yang di Jakarta tapi nomornya tidak aktif, telpon ke rumah, tidak diangkat. Ku coba hubungi juga beberapa saudaranya yang sudah dekat denganku, tak satupun yang 'nyambung'. Aduuuhhh... Sekali lagi ku hubungi de' Alfi. Alhamdulillah nyambung, nomor aktif. "Lagi di Pasar Temanggung kak." Laaaahhh... Tadi katanya udah mau masuk Magelang, kenapa sekarang jadi di Pasar Temanggung?! xixixi... "Mungkin tadi mo masuk Temanggung, dikiranya Temanggung tu udah masuk Magelang." hehehee... Maklum, calon mertuaku ini kan belum tau daerah sini.
Masih juga belum tenang, pikiran kemana-mana. Mana aku nya ke toilet mulu -pipis-. Ibukku, juga saudara-saudaraku, "Ke kamar mandi mulu dari tadi?!" Heran. "Nervous." hehe.... Handphone berbunyi, kakak ipar, "Udah di rumah kakak, lagi pada mandi, sekalian sholat dzuhur." Jam 13.00 -kurang satu menit- rombongan berangkat dari tempat kakak ipar. Sekitar 20 menit berikutnya, aku -juga keluargaku- sudah bertatap muka, salaman dengan calon mertuaku. Dag dig dug... 'Ah.. Ini kenapa, detak jantung makin kenceng aja.'
Alhamdulillaah, acara hari ini berjalan lancar....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar