------ Dan banyaknya alasan dari perempuan kita untuk tidak mengenakan hijab adalah pekerjaan. Bahkan mungkin masih ada perempuan kita yang rela menanggalkan hijab demi sebuah pekerjaan. Miris....
Ada, bahkan banyak yang bilang, "Wanita berhijab susah cari kerja." Memang, masih ada perusahaan yang lebih menyukai/akan menerima yang tidak berjilbab. Tapi sekarang kesempatan kerja untuk wanita berjilbab saya rasa sudah sedemikian luas. Di pemerintahan atau perusahaan swasta banyak kok yang memberi kesempatan yang sama untuk wanita berjilbab. Bukankah yang terpenting adalah nilai 'otak' / kecerdasan, bukan penampilan? Kalaupun ada perusahaan yang lebih menyukai yang tidak berjilbab, biasanya ini terjadi pada pekerjaan yang menuntut bertemu dengan orang banyak, seperti hotel, fitness centre dan airlines di Indonesia.
Beberapa perusahaan menolak wanita berhijab. Kenapa? Apakah pegawai berhijab akan membuat image perusahaan buruk? Banyak tuh orang berjilbab di perusahaan lain yang pintar dan bisa menempati posisi penting. Bagi saya, Hijab itu Wajib. Saya tidak peduli orang mau bilang apa tentang prinsip ini. Saya hanyalah wanita yang menafsirkan Islam secara general -tidak berani menilik apa yang tidak ada pengetahuan tentangnya.
Lalu mereka yang rela melepas hijab dan bekerja dengan rok pendek dengan dalih demi sesuap nasi/cari makan dan untuk memenuhi kebutuhan. Ya, semua orang membutuhkan itu. Tapi dengan merelakan apa yang mereka jaga selama ini, sangat disayangkan. Sang Khalik, Sang Pemberi Rizki itu Maha Adil... Dan perusahaan yang mempunyai kebijakan demikian, beralasan 'untuk menarik pelanggan baru'. Apa kalian tidak berpikir bahwa ini merupakan eksploitasi wanita untuk kepentingan perusahaan? Jika kalian percaya pada Allah, please respect others way of life... Lihatlah manusia dari kemampuan yang dimilikinya, bukan hanya dari penampilan luarnya...
Saya di sini tidak sedang menyalahkan atau menghakimi mereka yang tidak mengenakan hijab. Di beberapa kesempatan, saya sering menjumpai wanita dengan rok mini atau pakaian ketat di mushola atau masjid. Dengan pakaian seperti itu mereka tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Jadi bagi saya, memakai hijab atau tidak, itu adalah kesadaran. Mudah-mudahan, suatu hari di waktu yang tepat, insyaAllaah mereka mempunyai kesadaran untuk mengenakan hijab. Aamiin...
Beberapa pendapat teman dari situs jejaring sosial pun, kebanyakan sejalan dengan pemikiran saya mengenai hal itu. Seorang teman berkata demikian, "Sangat di sayangkan banget buat perempuan yang rela ngelepasin jilbab 'membuka Aurat' demi buat ngedapetin pekerjaan. Resiko perempuan yang kaga pake jilbab, peritungan dosanya itu per detik tinggal di kali dah berapa lama dia hidup."
Hijab -bagi saya- adalah kewajiban dan beberapa menganggap itu sebuah pilihan. Saya tidak mengatakan bahwa diri saya lebih baik dari mereka yang tidak memakai hijab. Bagaimanapun saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari dosa. Jika Anda setuju dengan penggunaan hijab, Alhamdulillah... Jika ada penafsiran lain dalam diri Anda, itu adalah hak Anda...
"Orang melihat sesuatu (masalah) dari sudut pandang yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Tapi ingatlah, Kebenaran hanya milik Allah SWT"
2 komentar:
sepenglihatan di tempat gw kerja, perempuan yang kaga pake jilbab mudah u/ di colek2, di pegang, ataupun di rangkul, sedangkan yang berjilbab tidak,,, jadi menurut gw bukan skill atau kemampuan yang di pertimbangkan, tapi seberapa mudah u/ di toel2....wakakakakakkk
jadi disayangkan sekali ya, kalau yang pake jilbab di tempat kerja Anda, hanya karena menghindari colekan karyawan nakal, bukan karena niat dari hati.
Posting Komentar